
Dari sebuah bandara internasional negara tetangga saya lasung menuju ke Bandara Polonia Medan, lalu dilanjutkan dengan perjalanan naik bus antar provinsi langsung menuju Takengon Aceh Tengah. Jarak tempuh Medan - Takengon kurang lebih 10 jam. Awalnya saya berkeinginan melakukan perjalanan siang dengan harapan dapat menikmati panorama alam disepanjang perjalanan saya, tetapi karena bus yang tersedia hanya melakukan perjalan diwaktu malam, maka saya memutuskan untuk beristirahat saja didalam bus.

Pulut panggang merupakan makanan ringan masyarakat Aceh yang biasa disajikan dengan kopi atau teh, yang dibuat dari beras ketan dicampur dengan santan dari kelapa yang telah tua. Pulut panggang dibungkus menggunakan daun pisang lalu dipanggang dibara dengan suhu yang teratur hingga matang. Sebelum dipanggang diatas bara, pulut terlebih dulu dukukus hingga setengah matang baru di panggang. Rasa pulut manis dan gurih ditambah harum bau daun pisang, biasa dimakan begitu saja atau dimakan dengan sri kaya atau juga sering dimakan dengan durian, makanan ini bisa dijumpai dihampir seluruh Aceh.
Setelah puas menikmati suguhan kecil dipagi yang sejuk, isteri dan dua bidadariku datang menjemput dengan senyuman khas mereka apalagi sibungsu yang masih cedal dalam mengucapkan kata perkata. Sepanjang perjalanan pulang saya meminta isteri untuk dibuatkan makanan favorit yang memang telah lama saya rindukan yaitu ASAM JING IKAN DEPIK. Tanpa tedeng aling-aling istri langung membelokan stir mobilnya menuju pasar bawah Takengon untuk membeli Ikan depik ciri khas danau Laut Tawar dan ikan mujahir serta campuran pelengkap lainnya seperti kunyit, cabe, asam jantar (jeruk yang berasa seperti cuka), dedemir (jamur), Terpuk (kincung), dan bahan-bahan lainnya yang telah tersedia dipasar ini.

Ditambah dengan Cecah Agur (terong belanda) dengan rasa empan dan sedikit pedas serta sayur rebus pucuk Labu Jipang. Bahan cecah agur ini sangat mudah ditemui didaerah pegunungan terutama di dataran tinggi gayo. Cara mengolahnyapun tidak terlalu rumit, terong belanda yang sudah matang dikupas dan dihaluskan dengan ulekan dan ditambah dengan bawang merah, cabe merah, dan sedikit garam, dengan menambahkan empan dan gegarang menambah nilai plus karena rasanya seperti aroma mint yang menyegarkan nafas serta menggigit lidah bagi yang menikmatinya.
1 comments:
haa... baru mantap blokke bang... lanjuten renye...
Post a Comment